Dunia  

Peluncuran Satelit Navigasi Jepang Menggunakan Roket Terbaru

Peluncuran Satelit Navigasi Jepang Menggunakan Roket Terbaru

Peluncuran Satelit Navigasi Michibiki 6 di Tanegashima, Jepang

Tanegashima, Jepang – Sebuah Langkah Menuju Teknologi Navigasi Lebih Tepat

Pada hari Minggu, Badan Antariksa Jepang berhasil meluncurkan satelit navigasi dengan roket H3 yang baru di Tanegashima. Ini merupakan langkah penting dalam upaya negara tersebut untuk memiliki sistem penentuan lokasi yang lebih tepat.

Roket H3 dan Satelit Michibiki 6

Roket H3 yang membawa satelit Michibiki 6 meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima di pulau barat daya Jepang. Peluncuran berjalan lancar dan satelit berhasil mencapai orbit geospasial dalam waktu sekitar 29 menit setelah lepas landas.

Sistem Navigasi Quasi-Zenith

Jepang saat ini memiliki sistem satelit quasi-zenith (QZSS) dengan empat satelit untuk sistem navigasi regional. Michibiki 6 akan menjadi satelit kelima dari jaringan tersebut. Sinyal Michibiki akan digunakan untuk melengkapi GPS Amerika dan meningkatkan data posisi untuk berbagai keperluan seperti ponsel pintar, navigasi mobil, maritim, dan pesawat tak berawak.

Perkembangan Sistem Navigasi Jepang

Jepang memiliki rencana untuk meluncurkan dua satelit navigasi lagi guna mencapai tujuh sistem satelit pada Maret 2026. Hal ini akan memberikan negara tersebut kemampuan penentuan posisi global yang lebih tepat tanpa bergantung pada layanan asing, termasuk Amerika Serikat. Jepang juga berambisi memiliki jaringan 11 satelit pada akhir tahun 2030-an.

Peluncuran Sukses Setelah Tantangan

Peluncuran hari Minggu merupakan penerbangan sukses keempat berturut-turut untuk sistem H3 setelah upaya pertamanya gagal tahun lalu. Jepang telah mengembangkan dua roket andalan baru, H3 dan Epsilon, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan posisinya di pasar peluncuran satelit yang terus berkembang.

Kesimpulan

Peluncuran satelit navigasi Michibiki 6 merupakan langkah maju dalam teknologi navigasi Jepang. Dengan adanya sistem satelit quasi-zenith dan rencana pengembangan lebih lanjut, Jepang semakin mendekati tujuannya untuk memiliki sistem penentuan posisi global yang mandiri. Semoga keberhasilan ini membawa manfaat yang besar bagi perkembangan teknologi dan keamanan nasional Jepang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *