Protes di London Menolak Gedung Kedutaan Besar China Baru
Pada Sabtu (8/2), ratusan demonstran berkumpul di London untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan gedung kedutaan baru China yang kontroversial. Proyek ini telah menuai kritik karena terkait dengan masalah hak asasi manusia dan keamanan. Demonstran yang hadir memiliki beragam latar belakang dan alasan untuk menentang proyek tersebut.
Proyek Gedung Kedutaan Baru China di London
Sejak beberapa tahun lalu, China telah berencana untuk memindahkan kedutaannya yang saat ini berada di distrik kelas atas Marylebone ke lokasi bersejarah di bawah bayang-bayang Menara London. Proyek ini tidak hanya menciptakan ketegangan dengan warga sekitar, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran dari kelompok hak asasi manusia dan pengkritik Partai Komunis China.
Penolakan Demonstran
Salah satu demonstran, Iona Boswell, menyatakan keberatannya terhadap pembangunan mega gedung kedutaan tersebut. Menurutnya, proyek ini tidak diperlukan dan berpotensi digunakan untuk memfasilitasi pelecehan terhadap para pembangkang. Boswell juga menekankan pentingnya melindungi kebebasan dan hak asasi manusia di tengah ancaman dari agen-agen negara China.
Tom Tugendhat, seorang anggota parlemen Partai Konservatif, juga turut berpartisipasi dalam protes tersebut. Menurutnya, proyek pembangunan gedung kedutaan China bukan hanya masalah lokasi fisik, tetapi juga mencerminkan ancaman terhadap kebebasan dan keamanan masyarakat Inggris.
Sejarah Bangunan dan Kontroversi
Lokasi yang akan menjadi gedung kedutaan baru China adalah bekas kantor Royal Mint, pembuat resmi koin Inggris. Bangunan ini memiliki sejarah panjang sebagai bangunan biara Cistercian yang dibangun pada 1348. Namun, saat ini bangunan tersebut terbengkalai dan telah dibeli oleh pemerintah China seharga $327 juta pada tahun 2018.
Proyek dan Isu Internasional
Protes terhadap proyek gedung kedutaan baru China di London juga terjadi di tengah upaya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing. Meskipun Starmer telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada bulan November, tetapi keputusan akhir terkait proyek tersebut masih menjadi perdebatan di tingkat nasional.
Para penentang proyek khawatir bahwa fokus pemerintah pada pertumbuhan ekonomi dan hubungan dengan China dapat mengalahkan pertimbangan lain, terutama terkait hak asasi manusia dan kebebasan sipil.
Kesimpulan
Protes di London menunjukkan ketidakpuasan dan kekhawatiran masyarakat terhadap proyek pembangunan gedung kedutaan baru China. Penolakan tersebut bukan hanya terkait dengan isu fisik bangunan, tetapi juga mencerminkan kekhawatiran akan ancaman terhadap kebebasan, hak asasi manusia, dan keamanan nasional.
Masyarakat Inggris terus memantau perkembangan proyek ini dan berharap agar pemerintah dapat membuat keputusan yang mengutamakan kepentingan rakyat dan prinsip demokrasi. Semoga protes ini dapat menjadi momentum untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.