Situasi Terbaru di Selat Taiwan: Amerika Serikat vs China
Di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan China, situasi di Selat Taiwan semakin memanas. Pada Rabu (12/2), Taiwan mengatakan bahwa mereka mendeteksi 62 pesawat militer China di dekat pulau yang diperintah sendiri itu. Hal ini terjadi saat dua kapal Amerika Serikat berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif.
Konflik Kepentingan
Amerika Serikat dan sekutunya secara teratur melintasi Selat Taiwan untuk memperkuat statusnya sebagai jalur perairan internasional. Tindakan ini membuat Beijing merasa terancam dan tidak senang. Meskipun China tidak pernah memerintah Taiwan, mereka mengklaim pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menempatkannya di bawah kendalinya dengan paksa.
Reaksi dari Beijing dan Taipei
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengatakan bahwa mereka memantau perjalanan kapal perusak Amerika dan kapal survei laut itu. Mereka menegaskan bahwa tindakan Amerika Serikat meningkatkan risiko keamanan. Di sisi lain, Taiwan menepis kritik tersebut dan menyatakan bahwa mereka mendukung kebebasan navigasi di Selat Taiwan.
Keberanian Amerika Serikat
Pelayaran kapal-kapal Amerika melalui Selat Taiwan merupakan yang pertama kalinya sejak Presiden Amerika Donald Trump menjabat pada Januari. Hal ini terjadi setelah Trump dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan bahwa mereka menentang segala upaya untuk mengubah status quo di Selat Taiwan secara sepihak dengan kekerasan atau paksaan.
Situasi Terkini
Data yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan 62 pesawat militer China terdeteksi di dekat pulau itu dalam kurun waktu 48 jam. Taiwan telah memantau situasi ini dengan cermat dan menanggapinya dengan tepat. Pulau ini berpotensi menjadi titik konflik antara China dan Amerika Serikat, yang merupakan pendukung terpenting dan pemasok senjata terbesar bagi Taiwan.
Kesimpulan
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan tekanan politik dan militer terhadap Taipei untuk menerima klaim kedaulatannya. Mereka juga telah menggelar beberapa putaran latihan perang skala besar sebagai respons atas tindakan Taiwan. Situasi di Selat Taiwan terus berkembang dan menjadi sorotan dunia internasional.
