Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan
Pada hari Minggu (24/11), Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan sebagai bagian dari kampanye terhadap kelompok teror Hizbullah yang didukung Iran. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Serangan Balasan dari Hizbullah
Sebagai balasan, Hizbullah meluncurkan lebih dari 185 roket ke berbagai wilayah di Israel, mengakibatkan kerusakan pada sebuah bangunan tempat tinggal. Serangan ini dipicu oleh serangan teror yang dilakukan oleh Hamas pada Oktober tahun lalu.
Peran Hamas dan Hizbullah dalam Konflik
Hamas dan Hizbullah, kelompok teroris yang didukung oleh Iran, telah menjadi bagian dari “Poros Perlawanan” Iran terhadap Israel. Serangan mereka terhadap Israel menjadi simbol solidaritas dan perlawanan terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina.
Upaya Gencatan Senjata
Uni Eropa telah berjanji untuk memberikan lebih dari $200 juta untuk mendukung angkatan bersenjata Lebanon dalam upaya mencapai gencatan senjata. Namun, tekanan terus meningkat untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Lebanon.
Penemuan Rabbi Israel di Uni Emirat Arab
Di tengah konflik antara Israel dan Lebanon, berita tentang hilangnya seorang rabi Israel di Uni Emirat Arab juga mencuat. Rabbi Zvi Kogan ditemukan telah dibunuh, dan Israel bersikeras akan mengadili para pelaku dan dalangnya.
Eskalasi Konflik dan Dampaknya
Perang habis-habisan antara Israel dan Lebanon telah menelan banyak korban, baik dari pihak Israel maupun Lebanon. Sejauh ini, konflik ini telah menyebabkan kerugian besar bagi kedua belah pihak dan menimbulkan kekhawatiran akan terus berlanjutnya pertumpahan darah di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Konflik antara Israel dan Lebanon terus berlanjut dengan intensitas yang meningkat. Diperlukan upaya besar dari berbagai pihak untuk mencapai perdamaian dan menghentikan pertumpahan darah di wilayah Timur Tengah. Semoga kedua belah pihak dapat menemukan jalan keluar yang damai dan mengakhiri konflik yang telah berkecamuk selama ini.
