Dunia  

Afrika Mencapai Kesepakatan Baru untuk Investasi Listrik US$8 Miliar

Afrika Mencapai Kesepakatan Baru untuk Investasi Listrik US$8 Miliar

Misi 300: Menyediakan Akses Listrik bagi 300 Juta Warga Afrika

Di tengah tantangan ekonomi yang menghampiri negara-negara di Afrika, Inisiatif “Mission 300” yang diluncurkan oleh Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika pada bulan April menawarkan harapan baru. Dengan proyeksi biaya mencapai US$90 miliar, misi ini bertujuan untuk menyediakan akses listrik bagi 300 juta warga Afrika yang saat ini masih belum terjangkau oleh layanan listrik.

Tantangan Implementasi

Implementasi Misi 300 tidaklah mudah. Ekonomi negara-negara di kawasan tersebut sangat terbatas, terutama karena pendapatan yang rendah dan biaya pembayaran utang yang tinggi. Presiden Zambia, Hakainde Hichilema, mengungkapkan kekhawatiran bahwa neraca keuangan nasional mereka tidak mencukupi untuk mencapai tujuan-tujuan Misi 300.

Pendanaan dari Berbagai Pihak

Untuk mendukung proyek ini, pendanaan diharapkan akan berasal dari bank-bank pembangunan multilateral, badan-badan pembangunan, bisnis swasta, dan organisasi filantropi seperti Rockefeller Foundation. Ketua Islamic Development Bank, Muhammad al Jasser, telah berkomitmen menyediakan US$2,65 miliar bagi pembiayaan proyek tersebut, serta US$2 miliar tambahan untuk mengasuransikan proyek-proyek pembangkit tenaga listrik di Afrika.

Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang berkantor di Beijing juga akan turut menyumbangkan antara US$1 hingga US$1,5 miliar dalam bentuk pendanaan. Presiden AIIB, Jin Liqun, menegaskan bahwa 600 juta orang di Afrika tanpa akses listrik adalah sesuatu yang tidak dapat ditolerir.

Komitmen dari Berbagai Negara

Badan Pembangunan Prancis (AFD) telah berkomitmen menyediakan dana sebesar US$1,04 miliar untuk mendukung Misi 300. Sementara itu, Dana OPEC Untuk Pembangunan Internasional juga telah memberikan komitmen awal sebesar US$1 miliar untuk proyek ini.

Pendanaan tambahan ini akan dibangun berdasarkan komitmen sebelumnya dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika sebesar US$48 miliar. Kontribusi kedua organisasi tersebut dapat ditingkatkan selama pelaksanaan proyek pembangunan jaringan listrik di Afrika.

Penyediaan Akses Listrik sebagai Landasan Pembangunan

Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, menyatakan bahwa penyediaan akses listrik bagi 300 juta warga Afrika merupakan landasan penting untuk mengejar pembangunan di benua tersebut. Hal ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Separuh dari sambungan listrik baru yang ditargetkan akan berasal dari jaringan listrik nasional yang ada, sementara separuh lainnya akan menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya.

Meningkatkan Kesejahteraan dan Ramah Lingkungan

Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengatakan bahwa selain menerangi rumah dan tempat usaha, Misi 300 juga diharapkan dapat meningkatkan penyediaan energi untuk memasak yang ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti kayu dan arang yang berbahaya bagi lingkungan.

Dengan berbagai komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Misi 300 dapat menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup warga Afrika dan memberikan dorongan bagi pembangunan di benua tersebut.

Akinwumi Adesina, Presiden Grup Bank Pembangunan Afrika, menyapa Presiden Bank Dunia Ajay Banga saat menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 28 Januari 2025. (Emmanuel Herman/REUTERS)

Akinwumi Adesina, Presiden Grup Bank Pembangunan Afrika, menyapa Presiden Bank Dunia Ajay Banga saat menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 28 Januari 2025. (Emmanuel Herman/REUTERS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *