Pemerintah Prancis saat ini sedang memimpin perlawanan terhadap ratifikasi perjanjian perdagangan dengan blok Mercosur yang terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay, dan Uruguay. Perjanjian ini akan menciptakan zona perdagangan bebas terbesar di dunia.
Aksi Petani Prancis
Gelombang aksi baru ini datang setelah sebelumnya para petani di seluruh Eropa, termasuk Prancis, melakukan unjuk rasa pada musim dingin lalu atas berbagai persoalan yang menekan pendapatan mereka. Menurut seorang jurnalis kantor berita AFP, puluhan petani yang didukung oleh Coordination Rurale (CR), sebuah serikat petani garis keras, mendirikan blokade di jalan tol A9 di kota Le Boulou, dekat perbatasan Spanyol, untuk memprotes perjanjian tersebut.
Protes Petani
Para petani menyatakan bahwa mereka akan memblokir berbagai fasilitas seperti jalan tol, depot bahan bakar, pelabuhan, dan pusat perbelanjaan untuk menyebabkan kekacauan dan kekurangan pangan. Mereka khawatir bahwa perjanjian Mercosur akan membuka pasar Uni Eropa bagi daging dan produk Amerika Selatan yang lebih murah dan tidak mematuhi standar lingkungan UE.
Dukungan Serikat Petani
Selain CR, FNSEA dan Jeunes Agriculteurs (“Petani Muda”), serikat petani yang lebih moderat, juga mendukung protes tersebut. Pada hari Senin, puluhan aksi unjuk rasa berlangsung di Prancis, dengan petani menggelar demo dan memblokir berbagai lokasi penting.
Reaksi Pemerintah Prancis
Kelas politik Prancis secara luar biasa bersatu dalam menentang kesepakatan Mercosur. Pemerintah Prancis akan mengusulkan debat parlemen dan pemungutan suara untuk memperkuat posisi presiden dan perdana menteri dalam menolak perjanjian tersebut. Presiden Emmanuel Macron juga menyatakan bahwa Prancis tidak sendirian dalam menentang kesepakatan tersebut.
Kesimpulan
Petani Prancis terus berjuang melawan perjanjian perdagangan Mercosur yang mereka anggap merugikan. Mereka menuntut perlindungan terhadap pertanian lokal dan standar lingkungan yang ketat. Perlawanan ini menunjukkan kesatuan dan keberanian petani dalam memperjuangkan hak-hak mereka.