Dunia  

China Membantah Keras Tarif Impor Baru dari Amerika, Berkomitmen Untuk Memberikan Balasan

China Membantah Keras Tarif Impor Baru dari Amerika, Berkomitmen Untuk Memberikan Balasan

Reaksi China Terhadap Tarif Baru Amerika Serikat

Perlawanan Terhadap Kebijakan Tarif Amerika Serikat

Pada hari Minggu, China secara tegas menyatakan penentangannya terhadap tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pernyataan ini menandai eskalasi dalam ketegangan perdagangan antara kedua negara terbesar di dunia.

Tarif Tambahan 10 Persen

Presiden Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor China, di luar bea masuk yang sudah ada. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan masalah perdagangan yang telah lama berlangsung antara kedua negara.

Respon Tegas dari Beijing

Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan keras mengecam kebijakan tarif Amerika Serikat. Mereka menyatakan bahwa Beijing akan mengambil tindakan balasan yang sesuai untuk melindungi kepentingan negara.

Gugatan ke WTO

China juga mengumumkan rencananya untuk mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pengenaan tarif sepihak oleh Amerika Serikat. Mereka berpendapat bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS melanggar aturan perdagangan internasional.

Permasalahan Fentanil

Salah satu poin krusial dalam pernyataan China adalah masalah fentanil, sebuah opioid yang telah menjadi permasalahan serius di Amerika Serikat. China mendesak AS untuk memperbaiki praktik-praktiknya terkait fentanil dan menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi penyalahgunaan obat.

Dampak Perang Tarif

Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa tidak ada yang akan memenangkan perang tarif. Mereka menyatakan bahwa kebijakan tarif tambahan hanya akan merugikan kerja sama bilateral antara kedua negara, termasuk dalam bidang pengendalian narkoba.

Kesimpulan

Perang tarif antara Amerika Serikat dan China telah menimbulkan ketegangan yang serius dalam hubungan kedua negara. Kedua pihak perlu mencari solusi yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak, tanpa merugikan kerja sama internasional yang telah terjalin selama ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *