Pembebasan Sandera Hamas: Kisah Menegangkan Pertukaran Tahanan Palestina dengan Warga Israel
Pertukaran Sandera
Pada Sabtu (22/2), Hamas membebaskan lebih banyak sandera Israel dalam pertukaran dengan ratusan tahanan dan tawanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Tiga sandera, Eliya Cohen (27 tahun), Omer Shem Tov (22 tahun), dan Omer Wenkert (23 tahun), dilepaskan dan diserahkan ke Palang Merah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Mereka diculik oleh Hamas saat festival musik pada serangan 7 Oktober 2023 di Israel.
Reaksi Warga Israel
Di Tel Aviv, warga Israel menyaksikan pembebasan para sandera melalui video dengan penuh emosi. Mereka mengibarkan bendera dan membawa plakat bergambar para sandera sambil bersorak saat kedua pria itu diarak di panggung darurat yang dikelilingi pejuang Hamas bersenjata dan bertopeng.
Kritik terhadap Upacara Publik
Upacara publik yang digelar Hamas, termasuk peragaan sandera yang beberapa di antaranya dipaksa berbicara, mendapat kecaman luas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan kritik tajam dan mengecam praktik “peragaan sandera” tersebut. Namun, Hamas menolak kritik tersebut dan menyebut upacara itu sebagai unjuk rasa khidmat untuk persatuan Palestina.
Pembebasan Tambahan
Dua sandera lainnya, Tal Shoham (40 tahun) dan Avera Mengistu (39 tahun), juga dibebaskan pada Sabtu pagi. Namun, Hisham Al-Sayed (36 tahun) yang ditahan sejak menyeberang ke Gaza sekitar satu dekade lalu belum diserahkan secara terbuka. Hamas menyatakan bahwa ia akan diserahkan kepada Palang Merah pada Sabtu malam.
Kesepakatan Gencatan Senjata
Keenam warga Israel tersebut diperkirakan akan menjadi sandera hidup terakhir yang dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih dari 600 warga Palestina dari penjara Israel.
Peringatan Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas akan “membayar harga” karena gagal menyerahkan jasad Shiri Bibas sesuai kesepakatan dengan Israel. Netanyahu bersumpah untuk membawa pulang semua sandera Israel dan memastikan Hamas membayar harga atas pelanggaran perjanjian.
Analisis Jenazah Shiri Bibas
Analisis forensik mengonfirmasi bahwa jasad Shiri Bibas telah dikembalikan. Keluarga Bibas menyatakan kelegaan atas kepulangan jenazah Shiri setelah serangkaian kejadian tragis.
Konflik Israel-Hamas
Israel dan Hamas berada dalam fase pertama gencatan senjata sejak Januari. Serangan udara dan darat yang dilakukan Israel telah menewaskan ribuan warga Palestina, sementara Hamas juga melakukan serangan di Israel dan menyandera ratusan orang. Pembicaraan untuk fase kedua gencatan senjata dijadwalkan akan dimulai minggu ini.
Kesimpulan
Kisah pembebasan sandera Hamas ini memberikan gambaran tentang kompleksitas konflik antara Israel dan Palestina. Pertukaran tahanan ini menjadi salah satu langkah menuju perdamaian yang diharapkan oleh kedua belah pihak. Semoga kesepakatan gencatan senjata dapat membawa kedamaian bagi kedua negara dan memulihkan hubungan yang terputus selama bertahun-tahun.