China  

“Jepang Siap Berbicara dengan Tiongkok dan Kolaborasi dengan Trump”

Selat Taiwan: Isu yang Perlu Diselesaikan Secara Damai

Pada Selasa (26/11), Jepang menekankan pentingnya penyelesaian masalah di Selat Taiwan secara damai dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri dari negara-negara industri terkemuka di dunia. Sesi pembicaraan yang berlangsung di Italia tersebut didedikasikan untuk membahas kawasan Indo-Pasifik dan meningkatnya ketegangan yang melibatkan Taiwan dan Filipina.

Menteri luar negeri dari negara-negara seperti India, Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, serta menekankan perlunya dialog untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

Ketegangan di Laut China Selatan

Selain isu Taiwan, para menteri juga membahas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan. Konfrontasi antara penjaga pantai dan angkatan laut China dengan Filipina di jalur laut yang disengketakan telah meningkat secara signifikan sejak tahun lalu.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., baru-baru ini menandatangani dua undang-undang yang menegaskan kembali luas wilayah maritim negaranya dan hak atas sumber daya di Laut China Selatan. Tindakan tersebut menuai reaksi keras dari pihak China, yang mengklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut.

Protes dari China

Kementerian luar negeri China telah memanggil duta besar Filipina untuk menyampaikan protes atas tindakan yang diambil oleh pemerintah Filipina. China mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk memperkuat putusan ilegal kasus arbitrase Laut China Selatan melalui undang-undang domestik.

Mariko Kaneko, juru bicara kementerian luar negeri Jepang, menyatakan dukungan terhadap tindakan yang diambil oleh Filipina. Dia juga menyuarakan keprihatinan terhadap tindakan provokatif yang dilakukan oleh China terhadap kapal-kapal Filipina di Laut China Selatan.

Partisipasi Negara-Negara dalam Pertemuan G7

G7 terdiri dari negara-negara industri terkemuka seperti Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari negara-negara seperti Mesir, Ukraina, India, Filipina, dan Korea Selatan juga diundang untuk berpartisipasi dalam sesi penjangkauan.

Pertemuan G7 menjadi platform penting bagi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk saling berdialog dan mencari solusi atas konflik yang sedang terjadi. Dengan kerjasama dan diplomasi yang baik, diharapkan masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan secara damai untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Kesimpulan

Pertemuan menteri-menteri luar negeri dalam kerangka G7 ini menjadi momentum penting untuk membahas isu-isu yang sedang hangat di kawasan Indo-Pasifik, termasuk masalah di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Dengan komitmen untuk mencari solusi yang damai dan dialog yang terbuka, diharapkan ketegangan di kawasan tersebut dapat mereda dan perdamaian dapat terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *