Spirit Airlines, maskapai berbiaya rendah terbesar di Amerika Serikat, telah mengalami masa sulit sejak awal tahun 2020. Dengan kerugian lebih dari $2,5 miliar dan utang yang harus dibayar lebih dari $1 miliar dalam setahun ke depan, Spirit harus menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan di tengah persaingan sengit di industri penerbangan.
Tekanan Keuangan
Spirit Airlines mengonfirmasi bahwa mereka sedang dalam proses restrukturisasi utang sesuai dengan Bab 11. Meskipun demikian, maskapai ini berusaha untuk tetap beroperasi normal agar pelanggan tidak terganggu. Saham Spirit mengalami penurunan drastis, turun 25 persen setelah laporan mengenai kemungkinan pengajuan kebangkrutan. CEO Ted Christie menyatakan bahwa Spirit sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan terbaik dengan para pemegang obligasi demi kelangsungan operasional perusahaan.
Tren Penumpang dan Pendapatan
Meskipun jumlah penumpang Spirit tetap stabil, pendapatan per mil dari tarif mengalami penurunan hingga hampir 20 persen. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kerugian pada maskapai ini. Spirit juga mengalami peningkatan biaya operasional, terutama dalam hal tenaga kerja. Persaingan dengan maskapai besar lainnya yang menawarkan tarif murah juga turut mempengaruhi pendapatan Spirit.
Strategi Perubahan
Untuk mengatasi tantangan ini, Spirit Airlines telah melakukan berbagai perubahan strategi. Mereka mulai menjual tarif bundel yang mencakup berbagai fasilitas tambahan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, Spirit juga mengurangi jadwal penerbangan untuk meningkatkan tarif. Namun, langkah ini diyakini akan memberikan keuntungan lebih besar bagi pesaing Spirit.
Tantangan Teknis
Spirit Airlines juga menghadapi tantangan teknis, seperti perbaikan wajib pada mesin Pratt & Whitney yang memaksa maskapai ini untuk mengandangkan sejumlah pesawat. Hal ini berdampak pada operasional Spirit dan menyebabkan ketidakstabilan dalam jadwal penerbangan. Armada pesawat yang relatif muda membuat Spirit menjadi target akuisisi, tetapi upaya merger dengan Frontier Airlines pada 2022 tidak berhasil.
Rentetan Kebangkrutan Maskapai di Amerika Serikat
Kebangkrutan maskapai besar Amerika Serikat bukan hal yang baru. Sejumlah maskapai terkenal seperti PanAm, TWA, dan Continental telah mengalami kebangkrutan dalam sejarah penerbangan. Beberapa dilikuidasi, sementara yang lain berhasil keluar dari perlindungan kebangkrutan melalui restrukturisasi utang atau merger dengan maskapai lain.
Kesimpulan
Spirit Airlines menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dalam upaya untuk tetap bertahan di pasar penerbangan yang kompetitif. Dengan restrukturisasi utang dan perubahan strategi, Spirit berusaha untuk mengatasi masalah keuangan dan operasional yang dihadapi. Di tengah gejolak industri penerbangan, Spirit harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya.