Pengebirian Teroris di Suriah: Kisah Pembunuhan Muhammad Salah al-Zabir
Pendahuluan
Suriah telah menjadi medan pertempuran bagi berbagai kelompok militan dan teroris selama bertahun-tahun. Salah satu kelompok teroris yang aktif di Suriah adalah Hurras al-Din, yang memiliki afiliasi dengan Al Qaeda. Pada Kamis (30/1), Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara di barat laut Suriah yang berhasil membunuh seorang agen senior Hurras al-Din, Muhammad Salah al-Zabir. Kejadian ini menandai sebuah pukulan telak bagi kelompok teroris tersebut.
Profil Muhammad Salah al-Zabir
Muhammad Salah al-Zabir adalah seorang agen senior dalam organisasi teroris Hurras al-Din. Sebelum kematiannya dalam serangan udara AS, Zabir dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam jaringan Al Qaeda di Suriah. Kelompok Hurras al-Din sendiri didirikan pada Februari 2018 dan memiliki hubungan yang erat dengan Al Qaeda.
Serangan Udara AS
Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) melancarkan serangan udara tepat di barat laut Suriah dengan sasaran Muhammad Salah al-Zabir. Serangan ini merupakan bagian dari upaya AS untuk membasmi kelompok teroris di wilayah tersebut. Pemantau perang yang berbasis di Inggris, Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory for Human Right), melaporkan bahwa Zabir tewas dalam serangan drone Amerika di jalan Sarmada-Idlib.
Pembubaran Hurras al-Din
Beberapa hari sebelum serangan udara AS, Hurras al-Din mengumumkan pembubarannya sesuai dengan perintah Presiden sementara Suriah. Keputusan ini diambil agar kelompok tersebut tidak terlibat dalam konflik bersenjata dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Presiden sementara Ahmed al-Sharaa.
Reaksi Amerika Serikat
Amerika Serikat telah menetapkan Hurras al-Din sebagai organisasi “teroris” pada tahun 2019. Washington juga telah menawarkan imbalan uang untuk pihak-pihak yang bisa memberikan informasi mengenai kelompok teroris ini. Serangan udara berturut-turut yang dilakukan AS menargetkan kepemimpinan Hurras al-Din di barat laut Suriah pada Agustus dan September tahun lalu.
Konflik Bersenjata di Suriah
Suriah telah dilanda konflik bersenjata yang kompleks selama bertahun-tahun. Berbagai kelompok pemberontak, militan, dan teroris bersaing untuk menguasai wilayah dan menggulingkan rezim pemerintah. Konflik ini telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang serius dan menyebabkan puluhan ribu orang tewas atau terluka.
Kesimpulan
Pembunuhan Muhammad Salah al-Zabir dalam serangan udara AS di Suriah menunjukkan komitmen Amerika Serikat dalam memerangi terorisme di wilayah tersebut. Meskipun pembubaran Hurras al-Din telah diumumkan, upaya untuk membersihkan Suriah dari kelompok teroris belum selesai. Konflik di Suriah masih berlanjut dan membutuhkan solusi politik yang komprehensif untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.