KLHK Tetap Mendukung Kesepakatan Iklim Meskipun Ragukan Perjanjian Paris oleh Hashim

Dukungan Indonesia terhadap Perjanjian Paris: Mengatasi Perubahan Iklim Global

Peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tetap mendukung keterlibatan Jakarta dalam kesepakatan iklim yang dikenal sebagai Perjanjian Paris (Paris Agreement) meskipun ada keraguan terkait relevansinya setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Alasan Dukungan dari KLHK

Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Ari Sudijanto, menegaskan bahwa Indonesia “perlu menunjukkan komitmennya untuk mengatasi dampak lingkungan global.” Ia juga menekankan bahwa Indonesia mendapatkan “manfaat” sebagai penandatangan Perjanjian Paris dan kesepakatan iklim lainnya.

Komitmen Indonesia terhadap Lingkungan

Presiden Prabowo Subianto berjanji akan menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap batu bara dalam waktu 15 tahun. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050, satu dekade lebih awal dari rencana semula.

Dampak Penarikan Amerika Serikat

Para pegiat lingkungan khawatir bahwa penarikan diri Trump dari Perjanjian Paris bisa merusak kerja sama global dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan malahan memberi ruang bagi negara-negara besar penghasil emisi, seperti China dan India, untuk mengabaikan komitmen lingkungan mereka.

Reaksi di Indonesia

Pernyataan Hashim Djojohadikusumo telah membuat aktivis lingkungan di Tanah Air merasa khawatir. Uli Arta Siagian, juru kampanye di kelompok iklim WALHI, menyebut komentar Hashim sebagai “langkah mundur dalam komitmen iklim Indonesia.”

READ  Pegiat Anti Korupsi Menguji Kepemimpinan Lima Pimpinan Baru KPK

Partisipasi Indonesia dalam Perjanjian Global

KLHK menegaskan bahwa partisipasi dalam perjanjian global bermanfaat bagi program, strategi, dan kebijakan pengendalian perubahan iklim dan lingkungan di Indonesia.

Penilaian Terhadap Perjanjian Paris

Perjanjian Paris bertujuan membatasi pemanasan global hingga maksimal dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan dianggap sebagai langkah kunci dalam mengoordinasikan aksi dunia dalam menyikapi perubahan iklim.

Tantangan bagi Indonesia

Indonesia, yang bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik, merupakan salah satu penghasil emisi terbesar di dunia. Namun, dengan komitmen untuk beralih ke energi terbarukan, Indonesia berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan negatifnya.

Peran Aktivis Lingkungan

Aktivis lingkungan di Indonesia terus memperjuangkan keberlangsungan lingkungan hidup dan menekankan pentingnya menjaga kesepakatan internasional untuk melindungi bumi kita.

Kesimpulan

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan hidup demi generasi masa depan. Dukungan terhadap Perjanjian Paris adalah langkah positif dalam mengatasi perubahan iklim global dan memastikan keberlanjutan bumi kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *