Tragedi Bom Mobil di Manbij, Suriah
Pertahanan sipil lokal Suriah melaporkan, sebuah mobil di pinggiran kota Manbij meledak di dekat sebuah kendaraan yang membawa pekerja pertanian, menewaskan 15 perempuan dan seorang lelaki. Selain itu, 15 perempuan terluka, beberapa dari mereka dalam kondisi kritis.
Insiden Berulang di Manbij
Ini adalah ledakan bom mobil ketujuh di Manbij hanya dalam waktu sebulan lebih, kata Munir Mustawa, deputi direktur pertahanan sipil yang dikenal sebagai the White Helmets. Dia memperingatkan bahwa serangan yang terus berlangsung di provinsi Aleppo di dekat kota terbesar kedua Suriah itu akan menghentikan kemajuan negara tersebut untuk merealisasikan pemulihan ekonomi dan keamanan pascaperang.
Dampak Tragedi Kemanusiaan
“Serangan yang berkelanjutan terhadap daerah-daerah sipil Suriah dan menargetkan warga sipil selagi mereka sedang berusaha untuk pulih dari dampak perang yang dilancarkan rezim Assad yang telah tumbang dan berlangsung sekitar 14 tahun mengancam nyawa mereka, memperdalam tragedi kemanusiaan mereka, merongrong aktivitas pertanian dan pendidikan serta mata pencaharian, dan memperburuk situasi kemanusiaan di Suriah,” kata Mustafa.
Kondisi Manbij Pasca Jatuhnya Assad
Manbij di provinsi Aleppo, di bagian timur laut Suriah, terus menghadapi kekerasan bahkan setelah jatuhnya Presiden Bashar Assad pada Desember lalu, di mana faksi-faksi yang didukung Turki dan dikenal sebagai Tentara Nasional Suriah terus bentrok dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi dan didukung Amerika Serikat.
Reaksi dan Respons Terhadap Serangan
Serangan bom mobil di Manbij pada Sabtu lalu menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan lainnya, lapor kantor berita SANA yang mengutip para pejabat pertahanan sipil.
Penanganan Korban dan Dukungan Kemanusiaan
Organisasi kemanusiaan dan bantuan internasional telah memberikan dukungan dan bantuan medis kepada korban ledakan ini. Upaya penanganan korban dan pemulihan kota Manbij juga terus dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan.
Perspektif Global
Tragedi ini sekali lagi menyoroti eskalasi kekerasan dan ketegangan di Suriah, serta kompleksitas konflik yang terus berlanjut di negara tersebut. Komunitas internasional diharapkan untuk terus berupaya dalam mencari solusi damai dan menyelesaikan konflik di Suriah.