Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan Terkait Insiden di PLTN Zaporizhzhia
Pendahuluan
Rusia dan Ukraina, dua negara tetangga yang selama ini sudah terlibat konflik, kembali menjadi sorotan dunia internasional. Pada Rabu (12/2), keduanya saling menyalahkan terkait insiden yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. Insiden ini melibatkan rotasi staf dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan menimbulkan ketegangan baru antara kedua negara.
Permasalahan di PLTN Zaporizhzhia
PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Eropa dan menjadi pusat perhatian sejak pasukan Rusia merebut fasilitas tersebut pada awal invasi ke Ukraina. Kedua pihak, baik Rusia maupun Ukraina, saling menuduh satu sama lain mempertaruhkan bencana nuklir dengan tindakan mereka terhadap PLTN tersebut. Staf pengawas nuklir dari PBB telah ditempatkan di sana sejak September 2022 untuk memantau keamanan nuklir.
Penundaan Rotasi Staf IAEA
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan penundaan rotasi staf IAEA di PLTN Zaporizhzhia. Pada Rabu, staf IAEA tidak dapat dirotasi sesuai rencana karena adanya pertikaian antara kedua negara. Ini merupakan penundaan kedua dalam seminggu, yang membuat Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas insiden tersebut. Para inspektur telah bekerja di PLTN tersebut selama sekitar lima minggu untuk tugas-tugas rutin sebelum dirotasi dalam prosedur rumit yang melibatkan perjalanan melintasi garis depan di bawah pengawasan militer Rusia dan Ukraina.
Tuduhan dan Klaim
Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, Georgiy Tykhy, menuduh tentara Rusia melepaskan tembakan di dekat tempat rotasi staf IAEA yang direncanakan. Ia mengatakan bahwa tujuan Moskow adalah memaksa tim IAEA melakukan perjalanan melalui wilayah yang dikuasai Rusia dan “melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.” Di sisi lain, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengklaim bahwa tentara Ukraina menghalangi tim IAEA melakukan perjalanan ke titik pertemuan yang disepakati dan menyerang daerah tersebut dengan drone.
Kunjungan Rafael Grossi
Kepala IAEA, Rafael Grossi, telah melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia minggu lalu untuk membahas masalah rotasi staf. Ia bertemu dengan pejabat dari kedua negara dalam upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia. Grossi berusaha mediasi antara Rusia dan Ukraina untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Kesimpulan
Situasi di PLTN Zaporizhzhia menunjukkan kompleksitas hubungan antara Rusia dan Ukraina yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Insiden ini menjadi titik kritis dalam konflik mereka dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi bencana nuklir di wilayah tersebut. Diperlukan langkah-langkah diplomasi yang bijaksana untuk mengatasi ketegangan dan mencari solusi yang dapat menguntungkan semua pihak terkait. Semoga kedua negara dapat menemukan jalan keluar yang damai dan menghindari eskalasi konflik yang lebih besar.