Prancis dan Ancaman Donald Trump terhadap Kedaulatan Perbatasan Uni Eropa
Pada Rabu (8/1), Prancis mengeluarkan peringatan keras terhadap Donald Trump terkait ancaman terhadap “kedaulatan perbatasan” Uni Eropa. Hal ini terjadi setelah Presiden terpilih Amerika Serikat tersebut menolak untuk mengesampingkan aksi militer untuk mengontrol Greenland, sebuah wilayah otonomi Denmark yang merupakan anggota blok Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Prancis: Uni Eropa Siap Bertahan
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menegaskan bahwa Uni Eropa tidak akan membiarkan negara manapun di dunia mengancam kedaulatan perbatasannya. Barrot menyatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan France Inter radio.
“Kami adalah benua yang kuat. Kami perlu memperkuat diri kami lagi,” tambahnya.
Greenland Sebagai Wilayah Eropa
Barrot juga menekankan bahwa Greenland merupakan “wilayah Eropa.” Greenland, yang memiliki pemerintahannya sendiri, terhubung dengan Uni Eropa melalui Denmark.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (7/1), Trump menolak untuk menghapus wacana intervensi militer terkait Terusan Panama dan Greenland. Ia menyebutkan bahwa ia ingin AS mengontrol kedua wilayah tersebut.
“Kita membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional,” kata Trump.
Kunjungan Donald Trump Jr. ke Greenland
Komentar Trump tersebut menyusul kunjungan pribadi putranya, Donald Trump Jr., ke wilayah Greenland pada Selasa. Greenland dikenal kaya akan sumber daya mineral dan minyak, menambah kompleksitas dalam isu kedaulatan wilayah tersebut.
“Jika Anda bertanya pada saya: ‘apakah Amerika Serikat akan menginvasi Greenland?’ jawabannya adalah tidak,” kata Barrot.
Namun ia menambahkan: “Kita telah memasuki era di mana [kita] melihat kembalinya yang terkuat yang akan bertahan.”
Menguatkan Dirinya dalam Persaingan Global
Barrot menekankan pentingnya Uni Eropa untuk bangkit dan memperkuat diri, terutama dalam bidang militer. Ia menegaskan bahwa di dunia yang penuh persaingan, yang terkuatlah yang akan maju.
“Haruskah kita merasa terintimidasi? Haruskah kita khawatir berlebihan? Jawabannya tidak,” tegas Barrot.
Barrot juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat pada hakikatnya tidak imperialistik, meskipun ia mengakui bahwa tantangan yang dihadapi saat ini membutuhkan kewaspadaan yang tinggi.
Sebagai bagian dari Uni Eropa, Prancis siap untuk mempertahankan kedaulatan perbatasannya dan tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi melindungi kepentingan wilayah Eropa.
Kesimpulan
Dengan adanya peringatan keras dari Prancis terhadap ancaman Donald Trump terhadap kedaulatan perbatasan Uni Eropa, situasi geopolitik di Eropa semakin kompleks. Uni Eropa harus tetap solid dan siap untuk bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan.