Dunia  

Rumah Sakit Dominika Siap Menanggapi Evakuasi Ibu-ibu Haiti yang Melarikan Diri dari Konflik

Rumah Sakit Dominika Siap Menanggapi Evakuasi Ibu-ibu Haiti yang Melarikan Diri dari Konflik

Rumah Sakit Dominika Jadi Pilihan Para Ibu Haiti yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan

Di tengah situasi kekerasan yang terus meningkat di Haiti, layanan kesehatan menjadi sulit dijangkau bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini mendorong para ibu Haiti untuk mencari perawatan di rumah sakit di negara tetangganya, Republik Dominika, meskipun kebijakan deportasi yang ketat.

### Kondisi Kesehatan di Haiti
Menurut laporan PBB, hanya sekitar seperempat rumah sakit di sekitar ibu kota Haiti, Port-au-Prince, yang masih beroperasi. Sementara itu, rumah sakit di tempat lain kesulitan menangani arus pengungsi yang melarikan diri dari serangan geng. Lonjakan kekerasan yang terjadi pada akhir 2024 semakin memperburuk kondisi tersebut. Bahkan, geng-geng bersenjata menembak dan membunuh para jurnalis yang berkumpul di rumah sakit umum terbesar di Haiti.

### Alasan Ibukota Haiti Memilih Melahirkan di Dominika
Para ibu Haiti seperti Cineas Lionne merasa bahwa mereka tidak akan mendapatkan perawatan yang baik di Haiti karena situasi pemerintahannya yang tidak stabil. Oleh karena itu, mereka memilih melahirkan di rumah sakit di Republik Dominika.

### Tantangan yang Dihadapi
Meskipun mencari perlindungan di Dominika, para ibu Haiti tidak serta merta mendapat perlakuan yang baik. Para ahli PBB telah memperingatkan bahwa para wanita hamil dan pasca melahirkan yang mencari perawatan medis di Dominika menghadapi intimidasi, penahanan, dan deportasi. Hal ini menjadi ancaman serius bagi mereka yang mencari perlindungan dan perawatan kesehatan yang layak.

### Respons Pemerintah Dominika
Republik Dominika telah berjanji untuk mendeportasi sejumlah besar warga Haiti yang tinggal di negaranya. Hal ini menjadi tantangan besar karena negara ini menghadapi beban migrasi yang terus meningkat akibat konflik di negara tetangga. Para politisi Dominika menuduh para migran Haiti telah memicu rasa tidak aman dan menuntut agar negara mereka memberi prioritas pada warga Dominika dalam hal pelayanan kesehatan.

READ  Indonesia Berhasil Menangkap Pria yang Diburu China atas Kasus Judi Online

### Dampak Kebijakan Deportasi
Kebijakan deportasi yang diterapkan oleh pemerintah Dominika telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat Haiti. Lebih dari 200.000 warga Haiti telah dideportasi tahun lalu, sementara hampir 15.000 orang lainnya mengalami nasib serupa dalam dua minggu pertama di tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan deportasi tersebut semakin memperburuk kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Haiti.

### Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan
Meskipun adanya tantangan dan hambatan yang dihadapi, para dokter dan tenaga medis di Dominika terus berupaya memberikan perawatan yang terbaik bagi para ibu Haiti yang membutuhkan. Martin Ortiz, Direktur Layanan Kesehatan Nasional, menegaskan bahwa misi mereka adalah memberikan perawatan yang sama kepada semua pasien, tanpa memandang asal negara mereka.

### Kesimpulan
Situasi kesehatan yang sulit di Haiti telah mendorong banyak ibu untuk mencari perlindungan dan perawatan di Republik Dominika. Meskipun demikian, kebijakan deportasi yang diterapkan oleh pemerintah Dominika menjadi hambatan yang serius bagi mereka yang mencari perlindungan. Diperlukan kerja sama antara kedua negara untuk mencari solusi yang lebih baik dalam menangani masalah ini demi kesejahteraan masyarakat Haiti dan Dominika. Semoga dengan adanya kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan yang merata dan adil, semua warga dapat mendapatkan perlindungan dan perawatan yang layak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *