Pada Sabtu (30/11), sedikitnya lima orang tewas dalam serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Tragedi ini termasuk kematian tiga staf badan derma “World Central Kitchen” (WCK) yang sedang berupaya memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah konflik tersebut.
Tragedi di Jalur Gaza
Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan kepada seorang anggota kelompok militan Hamas yang bekerja di dalam WCK dan diidentifikasi sebagai bagian dari pembantaian di Kibbutz Nir Oz pada Oktober 2023.
WCK, yang dipimpin oleh José Andrés, telah menjadi target serangan Israel sebelumnya. Pada bulan April, serangan udara menewaskan tujuh pekerja bantuan WCK, sementara serangan pada bulan Juli merenggut nyawa seorang staf WCK.
Serangan Terhadap Rumah Sakit Indonesia
Serangan terbaru Israel tidak hanya terjadi terhadap WCK, namun juga menargetkan Rumah Sakit Indonesia. Serangan pada Rabu (27/11) menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas kesehatan tersebut. Ketua Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan bahwa pasukan Israel menembaki rumah sakit secara brutal, merusak semua fasilitas dan menyebabkan pemadaman listrik.
Sarbini menegaskan bahwa serangan ini tidak hanya melukai bangunan rumah sakit, tetapi juga memberikan tekanan psikologis pada tenaga kesehatan dan pasien di dalamnya. Meskipun kondisi rumah sakit menjadi sangat memprihatinkan, para tenaga medis terus berjuang untuk memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan.
Penghalang Akses Kemanusiaan
Tim medis MER-C berusaha untuk memberikan bantuan di Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Kamal Udwan di Gaza, namun Israel belum memberikan izin untuk memasuki wilayah Gaza Utara. Hal ini menjadi penghalang bagi upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh tim medis tersebut.
Tekanan terhadap Petugas Kesehatan
Pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menilai bahwa serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia merupakan bentuk tekanan Israel terhadap para tenaga medis yang berani memberikan pelayanan kesehatan di wilayah konflik. Tindakan Israel ini dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan pelecehan terhadap institusi kesehatan yang seharusnya dilindungi.
Yon menyarankan agar pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dalam menyuarakan protes terhadap Israel atas serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Aksi Solidaritas Kemanusiaan
Di tengah konflik yang terus berlangsung di Gaza, aksi solidaritas kemanusiaan dari berbagai pihak menjadi semakin penting. Dukungan terhadap para korban dan tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan harus terus diperkuat.
Sebagai masyarakat global, mari bersatu dalam melawan kekerasan dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Semoga perdamaian dapat segera terwujud di Gaza dan seluruh wilayah yang dilanda konflik.