WHO Minta AS Batalkan Keputusan Keluar
Organisasi Kesehatan Dunia, atau lebih dikenal dengan WHO, telah menyerukan Amerika Serikat untuk membatalkan keputusannya untuk keluar dari badan kesehatan PBB tersebut. WHO memperingatkan potensi konsekuensi kesehatan global dan masalah anggaran yang dapat muncul akibat keputusan tersebut.
Peringatan dari WHO
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pidato pembukaannya pada rapat dewan eksekutif, Senin (3/2), menyatakan kekecewaannya atas keputusan AS dan berharap Washington akan mempertimbangkan kembali langkah tersebut.
“Kami akan menyambut baik dialog konstruktif untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan bersejarah WHO dengan AS yang telah membantu menciptakan dampak besar, seperti pemberantasan cacar,” kata Tedros.
Alasan Keluarnya AS
Presiden AS Donald Trump menandatangani instruksi presiden untuk mencabut AS dari keanggotaan WHO dua pekan lalu. Salah satu alasan yang disebutkan Washington adalah bahwa WHO salah menangani proyek kesehatan global, seperti COVID-19, dan gagal melakukan program-program reformasi.
Disebutkan pula bahwa WHO gagal “menunjukkan independensi dari pengaruh politik tidak pantas negara-negara anggota WHO” dan “terus menuntut pembiayaan yang memberatkan dari Amerika Serikat, jauh dari proporsi pembiayaan yang ditetapkan negara-negara lain.”
Dampak Keluarnya AS
Pendanaan AS kepada WHO sangat besar, mencapai kurang lebih $988 juta antara bulan Januari hingga November 2024. Jumlah ini sekitar 14 persen dari total anggaran WHO selama periode tersebut.
Dokumen yang dipresentasikan pada rapat anggaran WHO pekan lalu menyatakan bahwa pendanaan AS “menjadi tulang punggung banyak operasi darurat WHO berskala besar.”
Operasi WHO di berbagai negara seperti Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan terancam akibat mundurnya AS. Program-program penting seperti pemberantasan polio dan program HIV juga terdampak.
Reformasi WHO
Menanggapi kritik terhadap kinerjanya, Tedros menegaskan bahwa WHO telah melakukan reformasi terdalam dan paling meluas dalam tujuh tahun terakhir. Reformasi itu mencakup setiap aspek pekerjaan WHO, mulai dari strategi, model operasi, proses, kemitraan, pembiayaan, hingga budaya organisasi.
Dalam pembelaannya, Tedros menambahkan bahwa WHO telah melakukan reformasi yang berfokus untuk mengatasi ketidakseimbangan pembiayaan, menanggapi krisis COVID-19 dengan tepat, dan bersikap tidak memihak untuk melayani kebutuhan semua negara dan bangsa.
Kesimpulan
Keputusan AS untuk keluar dari WHO telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap operasi dan program-program kesehatan global yang dilakukan oleh organisasi tersebut. WHO berharap AS akan mempertimbangkan kembali langkahnya dan tetap menjadi bagian dari upaya bersama untuk menjaga kesehatan global.
Sumber: Associated Press, Reuters, AFP