Bank Sentral Singapura Menghukum JPMorgan dengan Denda Rp28,4 Miliar

Pada Senin (2/12), Bank Sentral Singapura mengumumkan bahwa JPMorgan Chase didenda sebesar 2,4 juta dolar Singapura atau sekitar Rp28,4 miliar. Ini merupakan denda yang diberikan karena bank investasi terkemuka asal Amerika Serikat tersebut gagal mencegah dan mendeteksi pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu manager hubungan pelanggannya.

Pelanggaran yang Dilakukan JPMorgan Chase

Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengungkap bahwa manajer hubungan pelanggan JPMorgan memberikan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap kepada klien dalam 24 kasus transaksi obligasi pasar tidak terorganisir (over-the-counter). Selain itu, mereka juga membebankan selisih harga di atas tingkat suku bunga yang telah disepakati.

Kegagalan JPMorgan Chase

MAS menyatakan bahwa JPMorgan Chase tidak memiliki proses dan kontrol yang memadai untuk memastikan bahwa manajer hubungan pelanggannya mematuhi selisih harga yang sudah disepakati dengan klien. Hal ini merupakan kegagalan serius dalam tata kelola perusahaan mereka.

Tanggapan dari Bank Sentral Singapura

Bank sentral menyatakan bahwa JPMorgan Chase telah mengakui tanggung jawab atas kegagalannya mencegah atau mendeteksi pelanggaran tersebut. Mereka sudah membayar denda perdata kepada MAS dan mengembalikan biaya yang dibebankan secara berlebihan kepada klien yang terdampak.

Perbaikan dari JPMorgan Chase

Bank juga telah melakukan perbaikan terhadap kerangka penetapan harga dan kontrol internal mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah terulangnya pelanggaran yang sama di masa depan. JPMorgan Chase menyatakan bahwa mereka senang masalah tersebut berhasil diselesaikan dan bahwa hal tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari total perdagangan yang mereka proses.

Langkah-Langkah Perbaikan dari JPMorgan Chase

Pada tahun 2020, setelah menyelesaikan tinjauan internal, JPMorgan Private Bank melakukan pembaruan menyeluruh terhadap kontrol internal, pemantauan, dan kerangka pelatihannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan tata kelola perdagangan, transparansi penetapan harga, dan prinsip kepatuhan tetap dijalankan.

Penyelidikan Lebih Lanjut

MAS juga sedang menyelidiki manajer hubungan pelanggan yang terlibat dalam pelanggaran tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut tidak terulang di masa depan.

Kesimpulan

Denda yang diberikan oleh Bank Sentral Singapura kepada JPMorgan Chase merupakan sebuah teguran keras terhadap praktik bisnis yang tidak etis. Perbaikan yang dilakukan oleh bank tersebut merupakan langkah positif untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dalam menjalankan bisnis dengan integritas dan transparansi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *