Terusan Panama dan Kontroversi Kendali
Terusan Panama telah menjadi salah satu jalur air paling penting di dunia sejak dibangun pada tahun 1914. Namun, belakangan ini terusan ini menjadi pusat perhatian karena kontroversi mengenai siapa yang seharusnya mengendalikannya. Kontroversi ini semakin memanas setelah Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menyatakan keinginannya untuk mengembalikan kendali atas terusan ini kepada Amerika Serikat. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai kontroversi kendali Terusan Panama:
Sejarah Terusan Panama
Terusan Panama awalnya dibangun oleh Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Namun, pada tahun 1999, terusan ini diserahkan kepada Panama berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, dan pemimpin Panama, Omar Torrijos. Sejak saat itu, Panama telah mengendalikan operasi dan kebijakan terusan ini.
Donald Trump dan Tuntutannya
Pada bulan Desember 2021, Donald Trump membuat pernyataan kontroversial mengenai Terusan Panama. Dia mengkritik biaya “konyol” yang dikenakan pada kapal-kapal AS yang melewati terusan tersebut, dan mengisyaratkan pengaruh China yang semakin besar. Trump bahkan menyatakan keinginannya untuk mengembalikan kendali atas terusan ini kepada Amerika Serikat.
Respon dari Pemerintah Panama
Presiden Panama, Jose Raul Mulino, menanggapi tuntutan Trump dengan tegas. Dia menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik Panama dan tidak akan membuka negosiasi mengenai kendali atas terusan ini. Mulino juga menolak kemungkinan pengurangan tarif bagi kapal-kapal AS sebagai tanggapan atas ancaman Trump.
Kontroversi Pengaruh China
Salah satu argumen yang digunakan oleh Trump dalam menuntut kendali atas Terusan Panama adalah pengaruh China yang semakin besar. Namun, pemerintah Panama membantah tuduhan tersebut. Mulino menegaskan bahwa tidak ada campur tangan atau partisipasi China dalam operasi terusan tersebut.
Dampak bagi Lalu Lintas Maritim Global
Terusan Panama memiliki peran yang sangat penting dalam lalu lintas maritim global. Sekitar lima persen dari lalu lintas maritim global melewati terusan ini, yang memungkinkan kapal-kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan wilayah Pantai Timur AS untuk menghindari rute yang panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.
Hubungan Diplomatik dengan China
Panama menjalin hubungan diplomatik dengan China pada tahun 2017, setelah memutuskan hubungan dengan Taiwan. Keputusan ini menuai kritik dari pemerintahan Trump pada masa jabatan pertamanya. Demonstran di Panama City bahkan melakukan protes terhadap pernyataan Trump dengan membakar poster-posternya.
Kesimpulan
Kontroversi mengenai kendali atas Terusan Panama telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun tuntutan Trump untuk mengembalikan kendali atas terusan ini kepada Amerika Serikat menuai kontroversi, pemerintah Panama tetap teguh dalam pendiriannya bahwa terusan itu adalah milik Panama. Seiring dengan perkembangan selanjutnya, kita akan terus melihat bagaimana kontroversi ini akan berlanjut dan dampaknya bagi lalu lintas maritim global.