China  

China Menunjukkan Kesiapan untuk Menerima Kembali Warganya yang Dipulangkan dari Amerika

China Bersedia Menerima Warga yang Dipulangkan dari Amerika Serikat

Pada Senin (27/1), China mengumumkan bahwa mereka siap menerima warga negaranya yang dipulangkan dari Amerika Serikat. Hal ini terjadi saat Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif dan sanksi terhadap negara-negara yang menolak bekerja sama untuk menerima migran tanpa dokumen yang dipulangkan.

Proses Repatriasi Warga China dari AS

Dalam beberapa bulan terakhir, Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS telah mengirim lima penerbangan khusus ke China untuk membawa pulang ratusan warga China yang dianggap tidak memiliki dasar hukum untuk tinggal di AS. Namun, pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengalami kesulitan karena Beijing menolak menerbitkan dokumen perjalanan yang diperlukan.

Konsekuensi dari Penolakan Beijing

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah memperingatkan akan adanya konsekuensi yang semakin besar bagi pejabat China jika mereka terus menolak menerima puluhan ribu warga China yang diperintahkan untuk pulang. Ancaman sanksi termasuk penolakan penerbitan visa bagi pejabat China yang terlibat dalam penolakan tersebut.

Respon China terhadap Repatriasi Warga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa prinsip China dalam repatriasi adalah menerima warga yang dipulangkan yang terkonfirmasi sebagai warga negara China dan berasal dari daratan utama China setelah melalui proses verifikasi. Meskipun demikian, China masih belum jelas apakah mereka akan menerima kembali warga negaranya yang berada di AS secara ilegal dan tidak memiliki dokumen.

Kebijakan Imigrasi Trump

Trump telah mendeklarasikan imigrasi ilegal sebagai isu darurat nasional dan mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi masalah imigrasi di AS. Langkah-langkah tersebut termasuk larangan permohonan suaka, pembatasan kewarganegaraan bagi anak-anak yang lahir di AS dari imigran, serta meminta bantuan militer untuk pengamanan perbatasan.

Penolakan dari Negara Lain

Trump juga mengancam dengan pemberlakuan tarif dan sanksi terhadap negara-negara lain yang menolak menerima repatriasi warga mereka dari AS. Contohnya adalah Kolombia yang pada awalnya menolak menerima penerbangan pesawat militer yang membawa imigran tanpa dokumen. Namun, Kolombia akhirnya setuju untuk menerima kembali warganya setelah ancaman sanksi.

Penyebab Peningkatan Imigran China ke AS

Jumlah warga negara China yang melintasi perbatasan selatan AS tanpa izin telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kesulitan ekonomi di China dan ketatnya pembatasan visa AS akibat pandemi COVID-19. Trump berusaha untuk mengendalikan arus imigrasi ilegal dan perdagangan fentanil dengan mempertimbangkan pemberlakuan tarif untuk impor dari Kanada dan Meksiko.

Kesimpulan

Dengan adanya keterbukaan China untuk menerima repatriasi warganya dari AS, diharapkan kerja sama antara kedua negara dapat terjalin dengan baik dalam penanganan masalah imigrasi. Selain itu, langkah-langkah tegas yang diambil oleh Trump dalam kebijakan imigrasi juga diharapkan dapat mengurangi jumlah imigran ilegal yang memasuki AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *