Pada awal pekan ini, negara-negara sekutu Eropa di kawasan Baltik sedang menyelidiki dua kabel data serat optik yang terputus. Kecurigaan jatuh kepada sebuah kapal China yang berada di wilayah tersebut. Insiden ini menciptakan kekhawatiran akan keamanan infrastruktur telekomunikasi di Laut Baltik.
Kronologi Kejadian
Angkatan Laut Denmark melacak Yi Peng 3, sebuah kapal curah China, yang bergerak melalui Laut Baltik. Pada Jumat (22/11), kapal tersebut terlihat berlabuh di sebelah timur Kota Aarhus, Denmark. Denmark tidak menjelaskan secara detail mengapa hanya melacak kapal tersebut, namun spekulasi luas mengatakan bahwa kapal tersebut mungkin terlibat dalam pemutusan dua kabel serat optik di dasar laut. Kabel tersebut menghubungkan Finlandia dan Jerman, serta Swedia dan Lithuania.
Penyelidikan dan Kecurigaan
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyatakan bahwa insiden ini jelas merupakan sabotase. Ia tidak percaya bahwa kerusakan pada kabel tersebut terjadi secara tidak sengaja. Sekutu Eropa di Baltik sedang bekerja sama dalam penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku di balik tindakan ini.
Insiden Serupa di Laut Baltik
Belum lama ini, terjadi banyak insiden serupa di Laut Baltik. Pada Oktober 2023, pipa gas Balticconnector yang menghubungkan Estonia dan Finlandia mengalami rusak parah. Sepuluh bulan kemudian, kapal yang terdaftar di Hong Kong, Newnew Polar Bear, diduga secara tidak sengaja menyebabkan kerusakan saat badai. Finlandia tetap skeptis terhadap klaim tersebut, mengingat tidak ada laporan badai di wilayah tersebut saat kejadian terjadi.
Reaksi China dan Komunitas Internasional
Pada Kamis (21/11), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Li Jiang, membantah mengetahui keberadaan kapal China, Yi Peng 3, di Laut Baltik. China menyatakan kesiapannya untuk menjaga komunikasi dengan pihak terkait sesuai dengan hukum internasional. Mereka juga menekankan perlindungan hak navigasi normal dan kepentingan sah kapal China.
Pentingnya Keamanan Infrastruktur Telekomunikasi
Insiden pemutusan kabel serat optik di Laut Baltik menyoroti pentingnya keamanan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut. Diperlukan langkah-langkah preventif yang lebih ketat untuk mencegah tindakan sabotase yang dapat mengganggu konektivitas dan komunikasi di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap pelaku di balik pemutusan kabel serat optik di Laut Baltik. Kecurigaan jatuh kepada sebuah kapal China, namun belum ada bukti yang pasti. Penting bagi komunitas internasional untuk bekerjasama dalam menjaga keamanan infrastruktur telekomunikasi di seluruh dunia.