Pemakaman Jimmy Carter: Pesan dari Susilo Bambang Yudhoyono

Prosesi Pemakaman Mantan Presiden AS, Jimmy Carter

Pada hari yang dingin di Washington, D.C., masyarakat berkumpul di sekitar kompleks katedral yang dijaga ketat oleh polisi dan Dinas Rahasia Amerika Serikat. Meskipun suhu mencapai minus 6 derajat Celsius, mereka tetap setia menunggu prosesi pemakaman mantan Presiden Jimmy Carter.

Momen Emosional di Depan Katedral

Di tengah dinginnya cuaca, beberapa orang mengabadikan momen ketika rombongan mobil jenazah melintas di depan katedral. Mereka dengan khidmat menyaksikan prosesi tersebut, sementara yang lain membawa poster dengan berbagai pesan unjuk rasa, dari dukungan bagi Palestina hingga protes anti-Trump.

Seorang pejalan kaki yang kebetulan berpapasan dengan tim VOA tampak bingung, bertanya, “Ada apa sih di sini?” Setelah dijelaskan bahwa sedang berlangsung prosesi pemakaman mantan presiden, ia dengan cepat memberikan pesan agar tetap hangat sebelum melanjutkan perjalanan.

Barisan Pelayat di Jalan Pennsylvania

Dua hari sebelumnya, barisan pelayat juga hadir di sepanjang Jalan Pennsylvania, Washington DC, ketika jenazah mendiang Carter tiba di ibu kota untuk disemayamkan di US Capitol. Mereka saling berpelukan dan membawa poster bertuliskan, “Seluruh dunia mencintaimu, Presiden Carter.”

Salah satu dari mereka adalah Fauzan Malufti, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Washington, DC. Fauzan mengaku kehadirannya untuk melihat prosesi pemakaman seorang mantan presiden Amerika secara langsung.

Kesan tentang Jimmy Carter

Mengenai sosok Jimmy Carter, Fauzan mengungkapkan bahwa Carter dikenal atas peranannya dalam mendorong perjanjian antara Israel dan Mesir di Camp David Accord pada tahun 1978. Dia juga terkesan dengan kontribusi Carter setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Seiring dengan pandangan Fauzan, Komite Nobel memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Jimmy Carter pada tahun 2002 atas kontribusinya dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan perdamaian global.

Apresiasi dari Mantan Presiden SBY

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga memberikan apresiasi terhadap Jimmy Carter. Mereka bertemu pada tahun 2004 ketika Carter Center melakukan pemantauan pemilu di Indonesia. Yudhoyono terinspirasi oleh dedikasi Carter dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan perdamaian.

Upacara Pemakaman Kenegaraan

Upacara kebaktian penghormatan bagi Carter di Katedral Nasional Washington dihadiri oleh sejumlah pemimpin Amerika Serikat, termasuk Presiden Joe Biden, Donald Trump, serta mantan presiden lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan penghormatan terhadap legacy yang ditinggalkan oleh Jimmy Carter.

Sepanjang hidupnya, Carter telah menjadi contoh bagi banyak pemimpin dunia dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan perdamaian. Kontribusinya terhadap dunia akan selalu dikenang sebagai salah satu mantan presiden yang berdedikasi untuk kebaikan umat manusia.

Momen pemakaman Jimmy Carter menjadi bukti bahwa pengabdian dan dedikasi seseorang tidak berakhir saat masa kepemimpinannya berakhir. Mereka tetap memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *