Dunia  

Serbuan di Pusat Penipuan Myanmar: 261 Korban Perdagangan Manusia Ditemukan Bebas

Serbuan di Pusat Penipuan Myanmar: 261 Korban Perdagangan Manusia Ditemukan Bebas

Operasi Penyelamatan Warga Negara Asing di Myanmar

Pada Rabu (12 Februari), lebih dari 260 warga negara asing berhasil diselamatkan dari operasi penipuan daring di Myanmar. Mereka kemudian diserahkan kepada pihak berwenang di Thailand sebagai bagian dari upaya peningkatan tindakan keras terhadap perdagangan manusia dan penipuan dunia maya di perbatasan kedua negara.

Kelompok Pemberontak DKBA Menyerahkan Para Korban

Operasi penyelamatan ini dilakukan oleh Tentara Kebajikan Demokratik Karen (DKBA), kelompok pemberontak Myanmar yang baru-baru ini menyerbu pusat penipuan di wilayah tersebut. Pasukan DKBA berhasil mengidentifikasi 261 korban dan menyerahkan mereka kepada pihak berwenang Thailand.

Kepala Staf DKBA, Mayor Saw San Aung, menjelaskan bahwa pasukannya menyerbu kasino di Distrik Myawaddy, Negara Bagian Karen, untuk mencari pekerja asing yang diperdagangkan. Proses penyerahan korban kepada pihak berwenang Thailand tidaklah mudah, namun DKBA berhasil menyelesaikannya dengan sukses.

Kondisi Korban Perdagangan Manusia

Seorang petugas penyelamat dan saksi mata mengungkapkan bahwa para korban perdagangan manusia yang diselamatkan dari operasi penipuan daring ini dipaksa untuk memenuhi target pendapatan bulanan hingga $50.000. Mereka mengalami penyiksaan jika gagal mencapai target tersebut, serta hanya diizinkan tidur dua hingga tiga jam sehari dan bekerja tanpa henti. Mereka ditahan di sel gelap dan terus-menerus disiksa.

Penyerahan ke Pihak Berwenang Thailand

Para korban yang diselamatkan dalam operasi ini dibawa dengan perahu ke Phop Phra, Thailand, sebelum dipindahkan ke fasilitas yang aman. Penyerahan ini merupakan bagian dari kerja sama antara pihak berwenang Thailand dan Myanmar dalam menangani kasus perdagangan manusia dan penipuan dunia maya di wilayah perbatasan.

READ  Ancaman Trump untuk Mengambil Alih Kendali Terusan Panama

Penyerahan Sebelumnya

Sebelumnya, pada 6 Februari, junta militer Myanmar serta Pasukan Penjaga Perbatasan Karen telah menyerahkan 61 individu, termasuk di dalamnya 39 warga China, kepada pihak berwenang di Myanmar. Operasi penyerahan tersebut juga berhasil dalam menyelamatkan individu yang menjadi korban perdagangan manusia dan penipuan dunia maya.

Asal Usul Korban

Menurut DKBA, sebagian besar individu yang diselamatkan dalam operasi terbaru berasal dari Afrika, termasuk 46 warga Ethiopia dan 33 orang asal Kenya. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan manusia dan penipuan dunia maya tidak hanya terjadi di Asia, namun juga menjangkau wilayah Afrika.

Upaya Penindakan Judi Online Ilegal

Dalam beberapa hari terakhir, pemimpin militer Myanmar juga telah menyoroti upaya mereka untuk menindak praktik judi online ilegal dan operasi penipuan dengan bekerja sama dengan komunitas internasional. Hal ini merupakan langkah positif dalam memberantas kejahatan daring yang merugikan banyak korban.

Dengan adanya operasi penyelamatan dan penyerahan korban perdagangan manusia ini, diharapkan kasus-kasus serupa dapat diatasi dengan lebih efektif di masa depan. Kerja sama antara negara-negara dalam menangani perdagangan manusia dan penipuan dunia maya sangatlah penting untuk melindungi hak asasi manusia dan menjaga keamanan masyarakat secara global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *