Mendorong Integrasi Indonesia ke dalam BRICS untuk Reformasi PBB

Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS

Pada tanggal 6 Januari, Brazil yang saat ini memegang presidensi BRICS mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota blok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Hal ini menandai ekspansi BRICS hingga ke Asia Tenggara.

Keanggotaan Indonesia di BRICS

Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang diterima sebagai anggota penuh BRICS. Teuku Rezasyah, seorang dosen diplomasi dan kebijakan luar negeri, menyatakan bahwa keanggotaan ini akan memungkinkan Indonesia bekerja sama dengan negara-negara berpengaruh lain untuk mereformasi organisasi multilateral seperti PBB.

Peran Indonesia dalam Reformasi PBB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, menekankan pentingnya revitalisasi Sidang Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB. Indonesia telah aktif dalam kelompok kerja PBB terkait reformasi, terutama selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan dari 2019 hingga 2020.

Aspirasi untuk Mereformasi PBB

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam pidatonya menyoroti perlunya reformasi PBB untuk menangani ketidakpatuhan terhadap hukum internasional dan desain ekonomi global yang belum memenuhi kebutuhan modern.

Pentingnya BRICS bagi Indonesia

Kementerian Luar Negeri Indonesia menggarisbawahi pentingnya BRICS sebagai platform untuk menyuarakan kepentingan Global South. BRICS memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memastikan suara negara-negara Global South didengar dalam pengambilan keputusan global.

Dampak Bergabung dengan BRICS

Ada kekhawatiran di kalangan anggota DPR Indonesia dan analis hubungan internasional terkait dengan kedekatan Indonesia dengan Rusia dan China setelah bergabung dengan BRICS. Namun, bergabung dengan BRICS juga membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara anggota.

Reformasi Dewan Keamanan PBB

Beberapa negara anggota PBB telah mengusulkan perubahan terkait hak veto dan status anggota tetap Dewan Keamanan. Indonesia aktif dalam mendesak perbaikan regulasi penggunaan hak veto dan transparansi dalam pengambilan keputusan Dewan Keamanan.

Kesimpulan

Indonesia bergabung dengan BRICS membawa harapan akan terciptanya reformasi dalam PBB dan peningkatan representasi negara-negara Global South dalam forum global. Dengan kerja sama yang kuat di antara negara-negara BRICS, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam mereformasi lembaga-lembaga internasional demi kepentingan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *